19.46 |
LEGOWO PUTRO
Salah satu kebanggaan kesenian jaranan
dari beberapa group jaranan sekota angin
yang tergabung dengan pepijar nganjuk.
Sebuah nama memiliki makna tersendiri.
Legowo : Ikhlas dan Putro : Putra,
yaitu Seorang Putra yang memiliki hati yang Ikhlas
pada kenyataan hidup,
selalu Ikhlas pada pemberian dari Yang Maha Kuasa
( Sabar lan narimo marang pandum kang Moho Kuoso ).
Kami disini menunjukan suatu karya anak bangsa,
menunjukan kesenian jawa asli
peninggalan nenek moyang kita,
bertujuan untuk menghibur pemirsa
dan kususnya untuk mengingatakan kalau karya anak bangsa
harus dilestarikan jangan sampai hilang termakan jaman,
ini harta kita,
kekayaan bangsa Indonesia yang kita cintai.
Legowo Putro berpadepokan di
Dusun Jimbir,
Desa Sugihwaras,
Kecamatan Prambon,
Kabupaten Nganjuk.
Dan dipimpin oleh
bopo Supardi dan di manageri oleh bopo Jianto.
Jaranan Legowo Putro ini
mempunyai suatu ciri kas tersendiri,
yang biasanya paling ditunggu-tungu semua penonton,
yaitu Tari Rampokan atau
saat keluarnya Prabu Singo Barong kembar sembilan
dan Patih Celeng Srenggi sekembaran.
Bagi penggemar jaranan legowo putro,
bisa juga anda kunjungi di situs
facebook / email : legowo_putro@ymail.com
atau langsung gabung di group Fans Club Legowo Putro,
kalian bisa mendapatkan jadwal-jadwal
terlengkap pentas legowo putro.
Terima kasih atas waktunya.
Read User's Comments(1)
Jarnan Legowo Putro asli Nganjuk
19.00 |
Jaranan Legowo Putro
asli dari kota Nganjuk,berpadepokan di dusun Jimbir,kec.Prambon,kab.Nganjuk.
Pimpinan dari Bopo Supardi,yg bertempat tinggal di dusun jambe.
Beliau sesosok orang yg ramah terhadap penggemarnya dan disiplin bila menjalankan tugasnya sebagai pimpinan jaranan Legowo Putro.
Legowo Putro termasuk jaranan kebanggaan kota Nganjuk.Jaranan yang terkenal mempunyai singo barong yang ganas,dan dua celeng srenggi yg di mainkan 1 orang cewek dan 1 orang cewek.
reog ponorogo
18.19 |
( Foto Reog dalam rangka karnaval hari besar RI di kertosono oleh keluarga besar SMK PGRI Kertosono )
Reog ponorogo kesenian asli jawa timur khususnya ponorogo sebagai asal kota reog yang sesungguhnya,Ponorogo masih kental dengan unsure mgicnya ini dapat dibuktikan dengan beberapa ilmu magic yang dapat kita menjadi bertanya-tanya,bahkan kagum,Ilmu kebatinan dan Religi masih menyatu pada tubuh orang ponorogo.Orang ponorogo sampai sekarang masih menjaga dan merawat warisan leluhur terdahulunya yaitu reog. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.
Reog Ponorogo sangat mengagumkan,kesenian dengan kekuatan gaib sebagai unsure utamanya dapat manarik perhatian banyak orang,saya ingat waktu masih kecil,ketika itu ada sebuah acara kampanye yang diadakan oleh salah satu partai ,kebetulan mendatangkan kesenian reog,namanya anak-anak aku tidak mengerti dengan apa yang dimaksud reog,aku digendong oleh ayahku,menyaksikan keperkasaan seorang penari menggigit topeng reog yang sebelumnya sudah dirasuki oleh makhluk gaib,bayangkan saja topeng berukuran besar dan berat kira-kira 60 kg hanya diangkat menggunakan gigitan saja,wow…itu menakjubkan ,sebelumnya acara tarian reog dimulai, pemain music memainkan musiknya iramanya tradisional sekali kental dengan budaya Indonesia ,alat musicnya terdiri dari satu set lengkap gong,trumpet,dan masih banyak aku belum hafal betul namanya,sesorang melakukkan ritual mendatangkan mahluk halus yang kemudian merasuki sang penari sehingga penari tidak sadarkan diri,tanpa disadari dia menari dan mulai mengangkat topeng reog berwajah singa dan dihiasi bulu merak,penari menari-nari dan berjungkir balik,mengibas-ngibaskan reog,disamping itu ada anak reog ,yang satu ini biasa disebut warog,penari hanya memakai topeng kecil berwarna merah dan berhidung panjang berambut gondrong,dia melompat-lompat dan bersalto diantara penari cewek.mitos menyebutkan bahwa katanya jika kita menonton reog kita dilarang membunyikan seruling karena katanya sih,penari yang kerasukan makhluk halus akan menjadi marah dan akan mengejar seseorang yang membunyikan seruling tersebut,tapi saat itu aku masih kecil aku tidak tahu apakah itu banar atau tidak.Sekarang jarang sekali aku melihat kesenian ini jika tidak ada acara yang besar dan megah.Kebudayaan Indonesia yang satu ini merupakan kekayaan yang sangat berharga sekali,dan perlu dilestarikan.
Reog ponorogo biasanya dipertunjukkan pada suatu acara yang besar seperti peringatan hari-hari besar nasional dan kemerdekaan bangsa Indonesia.Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu. Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
prabu singo barong
17.56 |
Di dalam cerita tersebut dikisahkan bahwa sang Prabu berputera seorang putri yang sangat cantik. Putri tersebut bernama Dyah Ayu Songgolangit. Kecantikan Putri Songgolangit tersohor di seantero jagad sehingga banyak raja dari luar daerah Kediri yang ingin mempersuntingnya. Putri Songgolangit mempunyai adik laki-laki yang berparas tampan dan terampil bernama Raden Tubagus Putut.Untuk menambah wawasannya Raden Tubagus Putut pamit pada ayahandanya (Prabu Amiseno ) untuk berkelana dan menyamar sebagai masyarakat biasa. Sang Raden pun kemudian mengabdi pada kerajaan Bantar Angin yang dipimpin oleh Prabu Kelono Sewandono dan diberi gelar nama Patih Pujonggo Anom. Mendengar kecantikan Dyah Ayu SonggoLangit, Prabu Kelono Sewandono ingin meminangnya, maka diutuslah Patih Pujonggo Anom.Sebelum berangkat ke Kediri Pujonggo Anom memohon petunjuk kepada Sang Dewata agar dirinya tidak diketahui oleh ayahnya maupun kakaknya. Dan akhirnya diapun berangkat menuju Kerajaan Ngurawan dengan menyamar memakai topeng dengan harapan tidak diketahui oleh ayah dan kakaknya disana. Kedatangan Pujonggo Anom untuk melamar membuat terkejut Songgolangit, karena meskipun Pujonggoanom memakai topeng, ia mengetahui bahwa itu adiknya sendiri.
Songgolangit menghadap ayahnya menyampaikan bahwa Pujonggo Anom itu adalah Raden Tubagus Putut adiknya sendiri. Mendengar penuturan itu maka murkalah sang ayah. Kemudian Prabu Amiseno mengutuk Pujonggo Anom bahwa topeng yang dikenakan pada wajahnya tidak bisa dilepas dari wajahnya. Pujonggo Anom pun mengatakan pada Songgolangit bahwa lamarannya itu sebetulnya untuk rajanya yaitu Prabu Kelono Sewandono. Akhirnya Songgolangit mengeluarkan suatu sayembara yang isinya: Dia menginginkan sebuah titian yang tidak berpijak pada tanah; Barang siapa dapat membuat tontonan yang belum ada di jagad ini, dan bilamana tontonan ini digelar dapat meramaikan jagad dengan iringan tetabuhan maka si pencipta tontonan berhak memperistri dirinya.
Pujonggo Anom melaporkan permintaan Songgolangit kepada Prabu Kelono Sewandono. Karena merasa cukup sulit, akhirnya keduanya bersemedi memohon petunjuk Sang Dewata Agung. Dewata memberikan bahan berupa batang bambu, lempengan besi serta sebuah cambuk. Batang bambu digunakan untuk membuat kuda kepang yang melambangkan sebuah titian yang tidak berpijak pada tanah, lempengan besi dijadikan bahan tetabuhan.Akhirnya pasukan prajurit penunggang kuda dari Bantar Angin menuju Kerajaan Kediri dengan diiringi tetabuhan bisa menjadi tontonan yang belum pernah dilihat oleh masyarakat Kediri. Maka mulailah kesenian itu diberi nama Tari Jaran Kepang yang terdiri dari empat orang sebagai penari yang menggambarkan punggawa kerajaan yang sedang menunggang kuda dalam tugas mengawal raja.
Tarian tersebut diiringi oleh satu unit musik gamelan Jawa. Di lain pihak Prabu Singo Barong merasa terdahului oleh Prabu Kelono Sewandono, maka murkalah Singo Barong dan terjadilah perang. Prabu Kelono Sewandono dapat mengalahkan Singo Barong berkat pecutnya. Singo Barong pasrah kepada Kelono Sewandono dan menyanggupi syarat menjadi pelengkap dalam pertunjukkan jaranan yang digelar di Kerajaan Kediri. Dengan bergabungnya Singo Barong dan patihnya Singo Kumbang maka genaplah penari jaranan berjumlah enam orang hingga sekarang ini.
Songgolangit menghadap ayahnya menyampaikan bahwa Pujonggo Anom itu adalah Raden Tubagus Putut adiknya sendiri. Mendengar penuturan itu maka murkalah sang ayah. Kemudian Prabu Amiseno mengutuk Pujonggo Anom bahwa topeng yang dikenakan pada wajahnya tidak bisa dilepas dari wajahnya. Pujonggo Anom pun mengatakan pada Songgolangit bahwa lamarannya itu sebetulnya untuk rajanya yaitu Prabu Kelono Sewandono. Akhirnya Songgolangit mengeluarkan suatu sayembara yang isinya: Dia menginginkan sebuah titian yang tidak berpijak pada tanah; Barang siapa dapat membuat tontonan yang belum ada di jagad ini, dan bilamana tontonan ini digelar dapat meramaikan jagad dengan iringan tetabuhan maka si pencipta tontonan berhak memperistri dirinya.
Pujonggo Anom melaporkan permintaan Songgolangit kepada Prabu Kelono Sewandono. Karena merasa cukup sulit, akhirnya keduanya bersemedi memohon petunjuk Sang Dewata Agung. Dewata memberikan bahan berupa batang bambu, lempengan besi serta sebuah cambuk. Batang bambu digunakan untuk membuat kuda kepang yang melambangkan sebuah titian yang tidak berpijak pada tanah, lempengan besi dijadikan bahan tetabuhan.Akhirnya pasukan prajurit penunggang kuda dari Bantar Angin menuju Kerajaan Kediri dengan diiringi tetabuhan bisa menjadi tontonan yang belum pernah dilihat oleh masyarakat Kediri. Maka mulailah kesenian itu diberi nama Tari Jaran Kepang yang terdiri dari empat orang sebagai penari yang menggambarkan punggawa kerajaan yang sedang menunggang kuda dalam tugas mengawal raja.
Tarian tersebut diiringi oleh satu unit musik gamelan Jawa. Di lain pihak Prabu Singo Barong merasa terdahului oleh Prabu Kelono Sewandono, maka murkalah Singo Barong dan terjadilah perang. Prabu Kelono Sewandono dapat mengalahkan Singo Barong berkat pecutnya. Singo Barong pasrah kepada Kelono Sewandono dan menyanggupi syarat menjadi pelengkap dalam pertunjukkan jaranan yang digelar di Kerajaan Kediri. Dengan bergabungnya Singo Barong dan patihnya Singo Kumbang maka genaplah penari jaranan berjumlah enam orang hingga sekarang ini.
Prabu Jayabaya
17.45 |
Jayabaya, adalah raja Kerajaan Kadiri (1135-1159). Pada masa kekuasaannya, Kadiri memperluas wilayahnya hingga ke pantai Kalimantan. Pada masa ini pula, Ternate menjadi kerajaan subordinat di bawah Kadiri. Waktu itu Kadiri memiliki armada laut yang cukup tangguh.
Jayabaya disebut dalam kakawin Bharatayuddha yang digubah oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Dewasa ini, nama Jayabaya di tanah Jawa juga sering dipakai dalam hal-hal yang berhubungan dengan eskatologi. Jayabaya dikenal sebagai "peramal" Indonesia masa depan, meski hal tersebut hanyalah karangan Ranggawarsita saja.
Jayabaya disebut dalam kakawin Bharatayuddha yang digubah oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Dewasa ini, nama Jayabaya di tanah Jawa juga sering dipakai dalam hal-hal yang berhubungan dengan eskatologi. Jayabaya dikenal sebagai "peramal" Indonesia masa depan, meski hal tersebut hanyalah karangan Ranggawarsita saja.
kerajaan kediri
17.33 |
Kediri, adalah salah satu dari dua kerajaan pecahan Kahuripan pada tahun 1049 (satu lainnya adalah Janggala), yang dipecah oleh Airlangga untuk dua puteranya. Airlangga membagi Kahuripan menjadi dua kerajaan untuk menghindari perselisihan dua puteranya, dan ia sendiri turun tahta menjadi pertapa. Wilayah Kerajaan Kediri adalah bagian selatan Kerajaan Kahuripan.
Tak banyak yang diketahui peristiwa di masa-masa awal Kerajaan Kediri. Raja Kameswara (1116-1136) menikah dengan Dewi Kirana, puteri Kerajaan Janggala. Dengan demikian, berakhirlah Janggala kembali dipersatukan dengan Kediri. Kediri menjadi kerajaan yang cukup kuat di Jawa. Pada masa ini, ditulis kitab Kakawin Smaradahana, yang dikenal dalam kesusastraan Jawa dengan cerita Panji.
Raja terkenal Kediri adalah Jayabaya (1135-1159). Jayabaya di kemudian hari dikenal sebagai "peramal" Indonesia masa depan. Pada masa kekuasaannya, Kediri memperluas wilayahnya hingga ke pantai Kalimantan. Pada masa ini pula, Ternate menjadi kerajaan subordinat di bawah Kediri. Waktu itu Kediri memiliki armada laut yang cukup tangguh. Beliau juga terkenal karena telah memerintahan penggubahan Kakawin Bharatayuddha.
Raja terakhir Kediri adalah Kertajaya, (1185-1222). Kertajaya dikenal sebagai raja yang kejam, bahkan meminta rakyat untuk menyembahnya. Ini ditentang oleh para Brahmana. Sementara itu, di Tumapel (wilayah bawahan Kediri di daerah Malang) terjadi gejolak politik: Ken Arok membunuh penguasa Tumapel Tunggul Ametung dan mendirikan Kerajaan Singhasari. Ken Arok kemudian memanfaatkan situasi politik di Kediri, ia beraliansi dengan Brahmana, dan lalu menghancurkan Kediri. Dengan meninggalnya Kertajaya, Kediri menjadi wilayah Kerajaan Singhasari.
Langganan:
Postingan (Atom)